Alhamdulillah sahabat saya, Fajar Wati mencarikan jalan keluar. Ia berusaha agar saya bisa diterima bekerja di salah satu perusahaan dibawah naungan Equitas Club. Dia langsung menemui pakMahendra Singh memohon kesediaan beliau. Bapak yang sekarang ini telah meninggalkan hal hal duniawi demi menjadi guru spiritual tersentuh dengan keadaan saya. Beliau meski dikenal galak dan tegas di kalangan anggota Equitas namun berhati amat lembut. Beliau berupaya keras menyediakan lowongan untuk saya hingga akhirnya ada. Begitu saya dinyatakan diterima di perusahaan itu saya langsung menemui Guru ji untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya tanpa memperdulikan darah yang bercecer dari rahim. Saya selalu kuatkan diri ini dengan terus menerus menyebut nama Allah dan nama anak anak saya. Demi anak, anak dan anak. Waktu menemui beliau di ruangan mewahnya di bilangan Green Garden (Kantor Equitas Club) tampak beliau sedang berbicara dengan seorang wanita cantik jelita, yang kata mbak Yani, sekretaris, datang dari Hong Kong.
Pak Mahendra menyapa saya. “Buu… Ibu sungguh luar biasa. Sabar ya buu…. Ibu yang tabah ya Bu ….” Itulah yang beliau ucapkan waktu menyalami saya di ruangan itu. “Saya salut sama Ibu…” “Buu… Ibu sungguh luar biasa… jarang perempuan seperti ibu. Saya do’akan ibu kuat, sabar dan bahagia.”
Aylen Kwok - Siswi Tingkat Tertinggi Unisyn
Kemudian pak Mahendra memperkenalkan wanita cantik tersebut, “Ini nci Aylen. Bukan murid saya tapi murid sahabat saya pendiri Unisyn”. Wanita berparas ayu itu tersenyum sambil menyambut tangan kanan saya untuk bersalaman. Lalu keanehan terjadi. Begitu tangan halus putih mulus bak pualam itu menggenggam tangan saya mendadak wajahnya berubah tegang, serius menatap saya dan sekujur tangan saya hingga kemudian tubuh saya menjadi panas bagai sedang menyentuh bara api. Langsung berusaha secepatnya saya tarik, tapi dia cegah dengan bahasa Indonesia yang terbatas,”Maaf, tahan ya. Sebentar. Tolong kamu orang tahan dulu”. Saya tak kuasa berlama lama menggenggam tangan si nci ini dan pak Mahendra yang tadinyasudah duduk setelah menyalami saya kini kembali berdiri diantara kami jugadengan wajah tegang. Saya kembali berusaha menarik tangan saya dari tanganwanita ini karena semakin lama bukan saja panas yang saya rasakan tetapi mulai saya rasa seperti ada aliran listrik. Saya coba tarik lagi dan amoy ini kembali mengingatkan saya,”Tahan dulu, ha. Sikit lagi”. Mendadak pandangan saya jadi gelap. Saya tidak ingat apa apa lagi. Sewaktu saya buka mata saya sudah berada di salah satu kamar tidur di mess perusahaan itu. Wati sahabat saya tersenyum melihat saya. Demikian juga pak Mahaendra. Di dekat saya saya lihat ada toples yang didalamnya ada seonggok daging menyerupai ular.
“Kemana nci Aylen?” tanya saya.
“Oh dia sudah pergi karena harus kejar flight balik ke Hong Kong. Tapi dia titip salam” ujar pak Mahendra. Kemudian pak Mahendra menerangkan sesuatu yang amat mengejutkan bagi saya dan sama sekali tidak saya sangka, bahwa waktu Aylen menggenggam tangan saya, dia menemukan adanya energi negatif yang kuat dalam diri saya. Diapun spontan menyedot energi tersebut dan membuangnya ke bumi, grounded. Selesai proses grounding itu, rupanya “jatuh”lah keluar daging tersebut dari balik celana saya. Itulah yang Wati temukan sewaktu merenggangkan ikat pinggang celana saya agar saya lebih leluasa bernafas. Menurut pak Mahendra ada yang mengirim black magic kepada saya dan saya ingat penyakit saya. Sewaktu saya tanyakan ke beliau kira kiranya siapa yang berbuat. Beliau dengan arif hanya senyum sambil mengatakan,”tidak perlulah tahu siapa itu, yang penting ibu bisa sembuh.
Esok harinya saya bergegas ke rumah sakit minta di USG. Ajaib, rahim saya tidak ada apa apa.Jadi semakin kuatlah apa yang dikatakan Guru ji bahwa memang benar ada orang yang mengirimkan saya sesuatu agar saya hilang nyawa.
Bersyukurlah, saya bisa punya penghasilan sendiri setelah bekerja di Equitas Club. Secepatnya setelah saya lepas dari probation period di kantor setelah tiga bulan saya mengajukan perceraian kepada suami saya. Saya bahagia melihat suami punya pengganti. Saya bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka sejak awal pernikahan. Menemaninya ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.
Hidup memang penuh dinamika. Iramanya selalu berubah seiring perjalanan waktu. Begitu pula dengan nasib dan liku-liku perjalanan hidup seseorang tiada yang dapat meramalkan. Seperti kisah hidup saya di atas yang penuh kesedihan terutama di tahun 2011 itu.
Setahun kemudian di bulan April dalam suatu acara ulang tahun Equitas Club dimana disitu juga hadir beberapa tokoh dari komunitas PVC termasuk dari MGM. Waktu saya sedang antri mengambil makanan saya didekati seseorang yang rupanya dari MGM yaitu Viera Calista. Cerita mengenai penderitaan yang saya alami agaknya telah diketahui banyak anggota MGM dari pada di kalangan anggota Klub Equitas. Di akhir bincang bincang saya dengan mbak Viera, saya diajak menghadiri salah satu acara kegiatan MGM. Saya mengiyakan dan malah berjanji untuk hadir walaupun sebetulnya di kalangan anggota Klub 3 huruf yang sudah tak asing senantiasa melekat kuat pada komunitas MGM ini, yakni MLM. Kenapa saya hadir? Karena paling tidak mbak Viera ini tidak berbohong dan MLM memang sebetulnya merupakan sebuah kesempatan berbisnis. Unsur ‘setengah memaksa’ yang biasanya dialami oleh calon downline sama sekali tidak terjadi pada saya dan inilah pada akhirnya hubungan dengan teman baru saya tersebut tetap baik.
Saya hadir di acara yang bertemakan Garage Sale yang diselenggarakannya di salah satu rumah MGM member – Jeffry Kurniadi daerah Bintaro sektor 9.
MGM Garage Sale
Barang barang apa saja yang bisa dijual di Garage Sale?
1. Tas, sepatu, baju, blazer, rok, dress
2. Perabotan rumah, lampu, piring, gelas, bangku, meja, lemari
3. Alat2 elektronik: TV, radio, ipod, komputer, laptop, kipas angin
4. DVD & CD
5. Majalah, buku, novel fiksi maupun non fiksi, poster, komik
6. Mainan Anak, boneka
7. Kosmetik, parfum
8. Aksesoris: gelang, kalung, anting,
9. Pajangan, frame foto, karpet, sarung bantal, bedcover
10. Dan lain lain..

Sebelum dibuka Pak Jeffry menguraikan ke hadirin yang mayoritasnya adalah anggota MGM bagaimana caranya menyelenggarakan Garage Sale.
1. Buka lapaknya di garasi atau halaman rumah, karena itulah intisari dari Garage Sale. Menjual sesuatu di garasi sendiri, tanpa adanya penyewaaan tempat macem bazaar.
2. Yang harus harus diingat, garage sale bukan untuk mendapatkan keuntungan. Melainkan untuk membuang barang barang yang tidak kita perlukan tanpa perasaan bersalah telah “membuang” dan tujuan keduanya > RDBMS. Kalau mau dapat untung ya jual langsung saja.
3. Boleh juga kalau ada orang yang mau nitip barangnya ke kita. Tinggal kesepakatannya saja gimana, bagi hasil, atau apapun. Karena kurang seru juga kalau garage sale barangnya cuma sedikit.
4. Jangan lupa barang barang yang dijual dilap dulu, dibersihkan, dijahit kancing yang copot, dikasih bedak.
5. Jangan pakai hati kalau jual barang barang ini, karena tak ada orang yang peduli kalau misalnya boneka tongki yang dijual itu adalah boneka pertama dari anda berumur 3 tahun.
6. Jangan lupa juga tiap barang dilabel harganya satu satu, karena akan capek untuk menjelaskan dan calon pembeli lebih senang karena tak perlu repot tanya.
7. Administrasi harus teliti dalam list barang yang ada. Karena siapa tahu itu bukan barang milik sendiri. Jadi lucu juga kalau labelnya selain ditempel harga, dibubuhkan juga inisial nama dari si pemilik barang. Misalnya “20.000, TA”
8. SENYUM. Always smile. Disinilah pentingnya tingkatkan kualitas acara ala MGM. Kalaupun calon pembeli sudah tanya tanya tapi tak jadi beli, tak ada ruginya. Oh iya, calon pembeli juga senang kalau dia sudah beli, eh masih dikasih gratis permen, atau jepit cantik gopek yang dibeli di stasiun kereta. Ingat prinsip bintang 3 kualitas bintang 5.
9. Calon pembeli pasti haus, jadi lebih oke kalau kita buka 2 /3 tempat makanan & minuman untuk siapapun yang mau. Bagi hasil bisa dibicarakan.
10. Kembali, RDBMS! Berdayakan jejaring dan jaringan yang kita punya.
11. Jangan menaruh harga di internet, biarkan orang orang datang untuk melihat harganya langsung.
12. Umumkan pada calon pembeli bahwa kita tidak akan membuka garage sale sebelum waktu yang telah ditetapkan. Ini untuk mengontrol flow pengunjung dan supaya kita juga tidak bingung. Umumkan juga ketersediaan tempat parkir ataupun WC.
13. Lebih oke kalau jualan kita yang murah ditempel besar besar harganya. Misalnya kaos Rp 1000 ditarugh di keranjang depan dengan tulisan “1000 DOANG” tipe huruf ARIAL BLACK ukuran 164.
14. Kasir bisa dibuka menjadi 2 tempat. Yang satu khusus orang orang yang beli sedikit barang dengan harga di bawah Rp 20.000 misalnya. Yang satu untuk yang belanja lebih dari Rp 20.000. Satu kasir bisa 3-4 orang, untuk nulis nulis barang yang dibeli, untuk uang, untuk cek ini itu, untuk bungkus barang.
15. Siapkan uang kecil yang banyak dan jangan lupa sebaiknya info sebelumnya ke calon pembeli di iklannya untuk membawa uang cash dan uang kecil.


No comments:
Post a Comment