Thursday, October 25, 2018

Konsep Remote Control





Penulis: Tony Hartono


Selesai Pak Wiwiek atau yang biasa dipanggil Bung Komik membawakan seminarnya, saya dan beberapa teman MGM bergegas mengejar beliau untuk mewawancarai. Tetapi sayang beliau sudah terlanjur dijemput oleh relasi lama beliau, pemimpin Grup Modern. Image may contain: Hillery Mamora, text
Sepertinya profesi dokter adalah sebuah profesi deskriminatif” kata nara sumber kami kali ini, dr Milus. “Sebab,” lanjutnya, “orang yang bodoh seperti yang dicontohkan sobat saya mas Wiwiek, sangat sulit bisa jadi dokter. Yang boleh jadi dokter adalah yang pintar, cerdas dan berotak encer. Bukan meremehkan orang-orang yang bodoh, karena saya juga dokter. Namun, saya yang bodoh, berpendapat bahwa memang benar seorang dokter adalah harus seseorang yang pintar, cerdas dan berotak encer dan sayangnya semua negara di dunia ini memiliki standar yang mirip soal profesi kedokteran. Bahwa calon seorang mahasiswa kedokteran haruslah pintar, cerdas dan berotak encer. Nah, kriteria itu juga yang sama diterapkan oleh perguruan yang membawa saya sukses, Unisyn, malah ditambah lagi, harus punya beberapa faktor lagi: bermental baja. Unisyn menseleksi calon murid secara super ketat dan saat mulai kami jadi taruna Unisyn atau Cadet, kami dididik berbagai disiplin ilmu dengan sangat keras yang akan membutuhkan fisik dan mental yang kuat. Dididik keras dan disiplin”.
Di Jerman, negara setelah sekian puluh tahun dr Milus hidup disana, pendidikan calon dokter sampai selesai menjadi dokter, 100 % dibiayai oleh negara. Tapi, seleksi masuknya juga luar biasa ketat, persis sama dengan gayanya perguruan kami, The Universal Synergy. Agar sesuatu yang diberikan gratis itu kemudiannya tidak dipandang sebelah mata.

Image result for Zugspitze picture

Pak dokter menuturkan, murid wajib menyesuaikan diri karena gemblengan dan fisik yang kuat. Cuaca dingin tak lagi jadi halangan. Sebab agenda AW (Away Weekend) tentu jauh berbeda dibanding yang dilakukan teman teman di tanah air, yang tak jauh dari sekedar suhu dingin. AW disini ada acara jogging dan sprint; misalnya menuju bukit Zugspitze dengan ketinggian diatas 2000 m. Ternyata coach Susi sering kali mendahului saya dalam berlari, membuktikan kemampuannya yang tinggi. Bukan cuma di pegunungan, contohnya di kota saja, di Jerman ini di Munich tercatat lebih dari 200 orang yang tergelincir di permukaan air yang mengkristal. Licinnya jalanan, membuat kita harus ekstra hati-hati dan pandai memilih sepatu. Sepatu yang bagus untuk musim dingin sekaligus stylish juga tak karuan harganya dan berat dibawa kemana-mana. Belum lagi ada istilah kami dari Unsiyn yang dipakai untuk para siswa yang bermukim di negara negara dingin, istilah “burning inside out, freezing outside in” diplesetkan dengan keadaan di sini dimana mana memang terasa hangat kerena adanya alat menghangat ruangan. Nah, kalau di luar dinginnya minta ampun, begitu masuk ke dalam, memang enak hangat, tapi, karena musim dingin kita kemana-mana harus pakai baju rangkap-rangkap plus jaket tebal lengkap dengan aksesoris syal, kupluk, dsb yang bikin hangat, nah kalau masuk mall …., dijamin kepanasan dan coach, apalagi coach Susi yang dikenal hobby iseng, tetap perintahkan baju dengan ketebalan lengkap dipakai...Ampun deh. Alasan dia simple: Kalau dicopot bawanya berat” jadi itu alasan dia agar tetap dipakai, biar keringatan. Ahhh…
Setelah Square 5 ke atas, setelah capai Financial Independent, kami ada sesi latihan menembak. Nah, disini ada juga aturan yang cukup unik; yaitu keharusan mencari selongsong peluru setelah latihan menembak. Nah, kalau mencari selongsong di salju mungkin mudah karena meninggalkan lubang. Tetapi berbeda jika berlatihnya sedang di gedung-gedung. Masalahnya, sebelum semua selongsong ditemukan latihan tidak dianggap selesai dan murid tak boleh pulang. Saya pernah usaha pencarian ini baru selesai lewat tengah malam. Itulah perguruan saya – Unisyn.
Hal yang menarik dari wawancara singkat dengan sang dokter ini seperti halnya wawancara dengan murid murid Unisyn lainnya; ternyata pukul rata murid Unisyn melek teknologi, terutama teknologi masa kini. Dokter Milus menyatakan ada urutan produk-produk yang berlarut atau mendadak hilang akibat digitalisasi, contohnya golf; department store hingga kartu kredit. “Sebab preferensi orang berubah begitu drastis sehingga produk dan layanan tersebut menjadi tidak relevan lagi, alias punah ditelan zaman”.
Milus menambahkan, contohnya golf. Lihat saja turnamen turnamen golf sepuluh tahun terakhir di ajang-ajang bergengsi turun drastis setelah mencapai puncaknya di tahun 2015. Tahun lalu bahkan turun drastis 75%. Porsi kalangan milenial yang menekuni olahraga ini juga sangat kecil hanya 5%. Olahraga elit ini memang digemari kalangan Baby Boomers dan Gen-X, namun tidak demikian halnya dengan milenial. Semakin surut populasi Baby Boomers dan Gen-X, maka semakin tidak populer pula olahraga yang lahir sejak abad 15 ini. Bisa jadi suatu saat akan punah.”
Pak dokter kemudian menambahkan bahwa yang sudah kejadian sekarang adalah departement store. Kita akan menyaksikan departement store di seluruh dunia pelan tapi pasti mulai berguguran. Inilah 'Disruption' pergeseran perilaku dan preferensi. Perilaku berbelanja via online. Generasi sekarang tak lagi heboh berbelanja barang melainkan berbelanja pengalaman atau experience dengan kombinasi leisure. Orang ke mal bukan untuk berbelanja barang, tapi cuci mata, hang outs dan dine-out. Saya tidak kaget terakhir ketemu the Chef beliau ada mengatakan sedang merubah konsep bisnis Infinity menjadi Learning anywhere seperti judul lagunya Nena: Irgendwie irgendwo irgendwann. Namun sayangnya para Ifers (Infinity) yang tak peka akan terobosan ini... Sekarang ini bahkan bisnis properti beberapa tahun terakhir seperti diam di tempat. Lalu orang berharap ini hanya siklus “bullish-bearish” ….sok yakin yang nanti akan naik dengan sendirinya. Nicht so! Ini adalah kondisi “bearish berkelanjutan” akibat pergeseran perilaku dan preferensi alias 'shifting' termasuk pola bekerja rutin tiap hari masuk kantor dari jam 8 pagi sampai 5 sore...sukar diterima di masa sekarang dimana makin dituntut fleksibilitas dalam bekerja. Bekerja sebagaimana sekolah atau kuliah bisa di manapun dan kapanpun asal kinerja yang dikehendaki tetap tercapai. Makanya sekarang muncul istilah “remote working” dan padahal konsep remote control seperti ini sudah lama diperkenalkan oleh perguruan Unisyn sebagai salah satu syarat wajib ada jika kita ingin mencapai apa yang dinamakan 'passive income'. Masyarakat selalu mengasosiasikan Passive Income dengan multi level marketing. Padahal itu sesuatu yang berbeda bagai langit dan bumi!
Pak Milus lebih lanjut mengutarakan beberapa prediksi dalam waktu dekat, antara lain
bengkel perbaikan kendaraan akan hilang. Karena mesin yang menggunakan bensin memiliki 20.000 bagian segera digantikan mesin yang menggunakan listrik, yang hanya memiliki 20 bagian. Mobil listrik dijual dengan garansi seumur hidup dan hanya diperbaiki oleh dealer. Hanya perlu waktu 10 menit untuk mencopot dan mengganti motor yang menggunakan listrik. Mesin listrik tidak diperbaiki di dealer tetapi akan dikirim ke bengkel perbaikan regional yang akan memperbaikinya menggunakan robot. Mesin listrik yang gagal fungsi akan ditunjukkan oleh lampu yang menyala, lalu kita pergi ke tempat yang menyerupai mesin cuci mobil, dan mobil kita akan ditarik sementara kita minum kopi; mesin mobil kita diganti dengan yang baru. Konsep ini sebenarnya sudah digagas Adolph Hitler waktu Perang Dunia 2 dimana isstruksinya tidak boleh ada mobil VW yang mogok dijalan. Volkswagen yang mogok tinggal hubungi kantor VW dan petugas perbaikan akan mendatangi VW yang mogok, menggantinya dengan mesin baru. Dari itu mobil VW kodok terkenal dengan mesinnya yang sangat sederhana.
sejauh ini sekitar 1,2 juta orang meninggal karena kecelakaan tiap tahun, termasuk yang disebabkan mengendarai sambil mabuk. Akan datang orang tidak ingin memiliki mobil lagi karena cukup memanggil mobil dengan telepon, mobil itu akan muncul di lokasi dan mengantarkan ke tempat tujuan. Tidak perlu bingung memarkir mobil itu, anda hanya akan membayar jarak tempuh dan anda dapat tetap produktif selama berkendara. Nantinya tak perlu punya sim karena tak pernah punya mobil. Hal itu akan mengubah kota-kota kita, karena kita hanya perlu mobil 90-95% lebih sedikit. Lahan lahan parkir bakal diubah jadi taman-taman kota. Sekarang kita memiliki satu kecelakaan tiap 60.000 mil; dengan kendaraan tanpa supir angka itu akan turun menjadi 1 kecelakaan tiap 6 juta mil. Ini akan menyelamatkan jutaan nyawa tiap tahunnya. Kebanyakan perusahaan mobil tak diragukan lagi akan menjadi bangkrut. Dampak selanjutnya perusahaan asuransi akan mengalami kesulitan masif; tanpa kecelakaan, biaya akan menjadi lebih murah. Model bisnis asuransi mobil akan hilang.
Real estate akan berubah. Jika orang bisa bekerja pulang-pergi, mereka akan tinggal di tempat yang jauh untuk hidup di lingkungan yang lebih terjangkau dan lebih menyenangkan. Kota menjadi tidak berisik karena semua mobil baru akan menggunakan listrik. Dengan bakal berlimpahnya mobil listrik, kebanyakan pabrik kendaraan akan mengalokasikan uangnya untuk mulai membangun pabrik yang hanya membuat mobil listrik dan berakibat Industri batu bara akan hilang. Juga akhirnya perusahaan minyak dan gas akan hilang. Pengeboran minyak akan hilang. Ucapkan selamat tinggal kepada OPEC. Rumah rumah akan menghasilkan dan menyimpan energi listrik pada siang hari dan akan menggunakan serta menjualnya listriknya. Bayi sekarang hanya akan melihat mobil pribadi di musium. Masa depan mendekati kita lebih cepat daripada yang bisa kita tangani.
Dengan perkembangan teknologi yang eksponensial, barang yang semula mengecewakan menjadi super dan menjadi mainstream hanya dalam waktu yang singkat. Dari itu kenapa Unisyn meletakkan artificial intelligence disamping Blockchain sebagai Rückgrat atau backbone. Sebab segalanya berubah jauh lebih cepat. Dulu....dan dulu itu belum lama, waktu awal saya belajar di Unisyn kerap digaungkan motto “Leaders are readers”. Jetzt? Lupakan buku 'Kejutan Masa Depan' karena Unisyn tidak lagi mengharuskan murid muridnya menjadi kutu buku, melainkan 'kutu youtube' dan haus informasi dari berbagai sumber info lainnya selain buku...Disamping konsep Zero-sen, Unisyn juga menerapkan konsep 'Bookless'. Kata pelatih besar saya, der Küchenchef atau the Chef “Itulah zaman”. Coba saja kita tanyakan pada hotel Hilton apakah dulu mereka mengira Airbnb bakal menjadi perusahaan hotel terbesar di dunia? walaupun mereka tidak memiliki properti apapun.....??
Di Jerman pengacara muda sudah tidak memiliki pekerjaan. Berkat Watson IBM, anda bisa memperoleh nasehat hukum dalam hitungan detik. Saat ini untuk hal-hal dasar dengan akurasi 90% dibandingkan 70% akurasi yang dilakukan manusia. Jadi jika anda belajar hukum, berhentilah segera. Kebutuhan pengacara akan berkurang 90%, hanya spesialis serba tahu yang masih akan tetap bertahan. Bahkan IBM Watson telah membantu perawat dalam mendiagnosa kanker 4 kali lebih akurat dibandingkan perawat manusia.
Demikianlah wawancara singkat kami dengan salah satu murid Unisyn yang sudah mencapai EF, dr Milus Nyunting

No comments:

Post a Comment