Saturday, December 15, 2018

Kongkow



Image result for kongkow picture

Penulis: Gideon Ambasalu
Tidak ada yang dapat memberikan solusi atau formula pasti untuk seorang anggota IBO MGM (Independent Business Owner) dalam mengejar kesuksesan. Perguruan Unisyn memang punya jurus jurus sakti yang tak terbantahkan karena sudah banyak ditopang contoh contoh konkrit murid mereka yang sudah sukses gemilang. Tapi apa artinya seampuh apapun rumus mereka selama formula itu ditutup rapat, publik tidak mudah mengaksesnya. Namun, para Diamond MGM berpendapat terdapat beberapa faktor penting yang dapat mendekatkan kita kepada kesuksesan.
Banyak orang beranggapan bahwa untuk mencapai kesuksesan hanya membutuhkan kerja keras serta kepintaran dalam menguasai bidang keahlian. Nyatanya, hal tersebut merupakan faktor internal saja, yang mana Anda juga harus membutuhkan faktor eksternal. Salah satunya adalah membangun relasi baik dengan banyak orang. Hal ini memiliki peran penting tidak hanya untuk menunjang kesuksesan, namun banyak aspek dalam kehidupan. Inilah beragam manfaat bagi Anda saat berhasil membangun relasi yang luas dan kuat.
Belakangan ini the Unisyn Founder yang notabene adalah Guru dari Top Diamond kita, bu Linda, memunculkan suatu gagasan baru yang diberi nama Rendezvous (Unisyn) dan di Infinity dinamakan Hangouts. Metode ini sebetulnya sudah dikenal manusia sejak lama tapi banyak orang terlewatkan kedahsyatannya (catatan: jika diarahkan dengan benar). Tim R & D dari MGM pernah lakukan survey dan yang didapatkan dari hasil survey itu bahwa budaya “kumpul” atau di belahan sisi nusantara lain disebut “cangkruk” merupakan budaya yang sangat kental dalam kehidupan masyarakat. Tokoh perguruan yang dipanggil The Chef ini terinspirasi dari budaya almarhum ibundanya yang berasal dari suku Melayu. Di suku ini orang tidak hanya berbicara tentang warung kopi, nongkrong, dan bersenda gurau saja, namun ada sebuah atmosfer dan suasana persaudaran dan persahabatan yang didapatkan dari rutinitas sebuah budaya cangkruk atau 'ngerumpi'. Salah satu Diamond MGM Ryna Lie mengatakan dalam Success Seminar, “Tidak sadarkah anda bahwa melalui budaya 'ngumpul' itu kita bisa memperoleh banyak informasi, baik itu fakta maupun gosip bisa didapatkan di sana? Di awal lahirnya MGM di Palangkaraya, bu Linda dengan komunitas yang berisikan 20 orang saja sudah bisa medapatkan banyak informasi dari 20 ragam orang yang memiliki latar belakang dan kehidupan yang berbeda, apalagi kalau kita membahas tentang anak-anak muda yang bertemu apakah di online atau offline. Terlalu banyak  hal yang bisa didiskusikan dan dibicarakan sampai lupa waktu....
Tony Hartono

Di lingkungan komunitas tetangga, Equitas Club, sempat acara 'ngeriung' ala Sunda dihambat, bukan dilarang melainkan lebih dialihkan ke kegiatan Seminar. Ada yang mengganggap budaya Hangouts itu merupakan komunitas yang sukanya buang-buang waktu senggang, kerjaannya di warung kopi ngobrol ngalor ngidul lalu rokokan dan sukanya pulang malam. Memang tidak salah pendapat-pendapat yang di atas, apabila kita melihat kalangan anak muda, ada kategori anak muda yang berkarakter buruk, seperti anak yang tidak bersekolah, dan lain-lain. Akan tetapi kemudiannya tokoh spiritual mereka, pak Mahendra Singh, beranggapan budaya Hangout itu sangat bermanfaat bagi kehidupan sosial masyarakat. Beliau lebih jauh mensyaratkan asal sedikitnya 3 orang kumpul. Hangout itu bisa dimana saja bisa bebas apa saja, tapi kalau personilnya hanya 1 orang, bukan cangkrukan namanya! “Bawa teman-teman kalian sebanyak mungkin!” pesan beliau. Maksudnya bukan banyak dalam arti jumlah, tapi yang bisa bawa suasana hangout jadi semakin asik dan menarik. Semakin banyak topik pembicaraan pasti akan semakin asik, apalagi dengan orang-orang terdekat kita sendiri seperti sahabat. Kita bisa saling sharing pengalaman, curhat, nonton bola rame-rame, dan sebagainya. Selain buat suasana tambah rame, dengan adanya personil-personil ini bisa buat otak lebih merasakan apa namanya refreshing itu, bisa lebih tenang dan bisa bercengkrama bareng arek-arek....
Kemudian, tempat oke, personil oke, nah apalagi yang kurang kalau bukan sesuatu yang bisa dimakan atau diminum selagi Hangout? Disini sekali lagi idea dari teman teman Unisyn bermanfaat. Bukan harus tidak maha, bukan cukup dengan secangkir teh atau kopi sudah bisa dan sangat asik. Tetapi ideanya adalah bagaimana sekalian Hangout juga sekalian bisnis jualan minuman dan makanan pendamping Hangout? Kita bisa mencoba sendiri dengan membuat kudapan Hangout sendiri, pasti lebih ngirit dan asik karena dilakukan bareng.

Tony Hartono (Diamond MGM) melontarkan pertanyaan waktu bawakan Info Plan; “Kalau kita Hangouts atau PBR, apa sih yang membuat nyaman dan santai? Yah, yang pertama pasti ada teman-teman yang selalu mendampingi kita saat kumpul. Mereka pokoknya yang paling membuat suasana jadi berubah, bisa semakin gila atau galau, tergantung topik pembicaraan.
Yang kedua nih, lokasi pastinya. Tempat
Hangout itu juga mempengaruhi suasananya”. Beliau menceritakan ada salah satu grup di bawah beliau yang lebih memilih di taman dengan alasan benar-benar tidak terasa waktu yang kita habiskan. Tawa canda selalu menemani...ada grup pak Tony bisa sampai melewati waktu malam ngobrolnya; sambil kerja tugas dari MGM atau browsing-browsing yang pasti butuh koneksi internet disitu...
Semua pasti punya cara untuk mendapatkan kenyamanannya saat ber
hangout ria. Jadi enak sekali kalau suasana cangkrukan bisa membantu melewati hari-hari yang melelahkan.
Saat tim
MGM menelusuri tentang budaya Hangout itu, Team mengikuti perjalanan meeting meeting grup MGM ke berbagai daerah. Dalam perjalanan, banyak sekali grup yang menggunakan warung kopi, yang sangat ramai dikunjungi oleh orang-orang. Semakin menarik lagi ketika kita mengamati aktivitas-aktivitas grup MGM yang terjadi pada warung-warung yang berbeda. Ada yang asik cerita dan bercanda, ada yang diselingi main catur, bergitar ria dan ada juga yang lebih milih ngopi di tengah malam. Tiap komunitas pasti punya gaya cangkrukan sendiri. Infonya, murid murid Unisyn lebih suka lakukan Hangoutnya di tempat tempat ibadah, mulai dari mesjid, gereja sampai kuil di dalam dan di luar negeri...maklum mereka kan muridnya sudah lintas negara. Pokoknya, banyak hal yang bisa terlihat saat kita mengamati budaya hangout yang terjadi di berbagai komunitas dan tempat.
Gimana, unik kan budaya cangkruk itu? Dari gaya cangkruk dan aktivitasnya saja kita sudah bisa mendapatkan banyak hal unik yang bisa kita bahas, belum lagi kalau berbicara tentang konsumsi yang mereka makan saat cangkrukan, tentang topik yang mereka bahas saat berbincang-bincang.
“Selama cangkrukan bisa bawa pengaruh positif buat kamu, kenapa tidak ?”




No comments:

Post a Comment