Wednesday, February 14, 2018

Bisnis Konvesional vs Bisnis Jaringan


Expand Messages
  • Ryna Lie
    Mar 12, 2014


    Manakah Yang Anda Pilih : Mencari Keuntungan Eceran atau Membangun Keuntungan Jaringan





    Untuk apa saya harus merekrut ? Saya hanya akan kehilangan WAKTU. Lalu apa yang saya dapatkan ? Saya sudah capek bekerja, tapi tidak mendapatkan hasil. Percuma saja saya merekrut. Lebih baik saya fokus ke bisnis saya, bangun pilar ke 2, supaya uang saya banyak.



    Kata-kata semacam itu banyak sekali terucap dari siswa perguruan. Terutama bagi calon siswa yang belum memahami hakekat Bisnis di perguruan.

    Kasus ini terjadi di grup Swastyastu dan tidak tertutup kemungkinan terjadi di kelompok lain. Contoh yang terjadi pada kasus ibu saya sendiri, bu Made Pujawati. beliau setahun lebih menggeluti bisnis yang kini dibawah pengarahan perguruan melalui top coach di grup pak Ida Bagus Putu Tantra. Sayangnya, prestasi yang diraih belum maksimal. Jenjang karirnya di pilar ke dua masih status Grade 3 dimana Revenue
    > Expenses. Padahal, mama  rajin
    sekali melakukan sharing kepada keluarga maupun tetangganya. Hasil sharing itu melahirkan banyak Pelanggan untuk bisnisnya, bisnis garmen. Namun itu artinya mereka hanya membeli produknya mama saja.

    Sementara itu saya dan adik saya Bob Yudana,  yang sama sama di tahun yang sama bergabung dan membentuk Swastyastu jenjang karir kami sudah jauh melebihi mama, yaitu Grade 7 atau stase Expansion. Padahal, pembelian teman teman kami itu masih berada di bawah volume penjualan mana. Tidak mencapai angka ratusan juta. .

    Perbedaan itu, membuat mama saya nyaris frustasi. Di benaknya mulai dijejali suara-suara sumbang tentang bisnis ala perguruan. Top Coach kami, pak Bagus, akhirnya mengajak diskusi. Top Coach ingin tahu kendala dan persoalan yang mendera bu Made. Ternyata, usut punya usut, bu Made enjoy sekali melakukan penjualan, saja. Walaupun rajin melakukan sharing, tetapi ia tidak melakukan Relationship Building kepada prospeknya, apalagi sampai merekrut menjadikan Casuals. Bu Made merasa bahwa, merekrut relasi (membangun Jaringan) akan membuat dia KEHILANGAN  WAKTU BERBISNIS.

    Lantas, apakah fokus di bisnis sendiri itu salah ? Sebenarnya tidak, karena bisnis di lingkungan peguruan dijalankan dengan prinsip Sales, Networking, Knowledge (Information) Transfer. Jadi keuntungan yang diperoleh dari bisnis tetap juga harus ada.



    §  Bekerja Sendiri

    Ternyata, meskipun keuntungan dari bisnis sendiri itu cepat diperoleh, namun sistem ini mempunyai berbagai kelemahan.

    1.     Siswa, seperti halnya bu Made tadi, akan bekerja sendirian, sebab bu Made tidak pernah mau membangun jaringan. Ia akan terengah-engah, karena tak ada dukungan dari jaringannya.

    2.     Karena bekerja sendirian, kocek yang dikeluarkan sangat besar. Dalam contoh tadi, maka untuk mencapai target keuntungan besar, maka biaya yang dikeluarkan oleh bu Made juga besar



    §  Bekerja DENGAN JARINGAN

    Sementara kami, walaupun hanya melakukan bisnis yang jauh lebih kecil, namun kami telah tembus hingga grade tinggi. Kenapa? Karena saya juga Aktif bangun relasi yang kemudiannya sekaligus jadi konsumen bisnis kami.



    §  DUPLIKASI

    Karena itulah, membentuk jaringan dalam bisnis di perguruan sangat menentukan sekali dalam meraih KESUKSESAN. Disinilah, agar jaringan terbentuk, seorang siswa harus rajin melakukan duplikasi kepada orang lain. Ini artinya, dalam membangun bisnis sendiri, Anda wajib MENGKONSUMSI PRODUK anda sendiri, MEMBANGUN JARINGAN, MEREKRUT right hands dan calon siswa baru, MEMBINA JARINGAN yang terbentuk termasuk mengarahkan menjadi konsumen anda. Dengan memiliki jaringan, jelas Anda tidak lagi bekerja sendiri.

    Jika dibandingkan dengan keuntungan dari hanya menjual produk bisnis sendiri, jelas keuntungan membentuk jaringan lebih besar. Sebab, selain modalnya sangat kecil, juga memperoleh keuntungan dukungan. Anda tidak lagi harus berburu ke hutan, melainkan binatang binatang buruan sudah lebih dulu anda kumpulkan di kebun binatang. Tinggal anda ambil manakala anda mau.  Sedangkan dalam keuntungan hanya dari aktivitas bisnis saja, tidak mempunyai jaringan, kecuali hanya konsumen terbatas saja. Disinilah kelemahan mendasar dari murni berbisnis saja, yang hanya sesaat, tidak langgeng seperti halnya membentuk jaringan.

    Selain itu, dengan sistem jaringan, Anda dapat lebih mudah mengikuti berbagai program yang diarahkan oleh perguruan.

    Karena itu, bila Anda ingin SUKSES berbisnis di lingkungan perguruan Unisyn seyogyanya memahami tentang Marketing Plan Unisyn.  Dengan menguasai hal itu, maka Anda dapat menyusun strategi jaringa Anda. Jadi, alangkah lebih baik, bila sejak sekarang kita terus membentuk jaringan, tanpa melupakan aktivitas wira swasta itu sendiri.

    Saya dengar telah terjadi hal serupa di grup Infinity, dimana aspek pembangunan jairngan belum dilaksanakan dengan serius dan integral. Janganlah sampai apa yang sudah terjadi di grup kami, Swastyastu, ternyata terjadi juga di Infinity



    Salam Positif.

No comments:

Post a Comment